Sabtu, 08 Juni 2013

PERTUMBUHAN PDB


 APA ITU PDB ?
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

PERKEMBANGAN PDB DI INDONESIA PADA TAHUN 2012
Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 9,98 persen dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,49 persen. Sementara, PDB Tanpa Migas tahun 2012 tumbuh 6,81 persen.

Besaran PDB Indonesia tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1 triliun.

Secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV-2012 dibandingkan dengan triwulan III-2012 (q-to-q) turun sebesar 1,45 persen, tapi bila dibandingkan dengan triwulan IV-2011 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,11 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 menurut sisi penggunaan terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,81 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa 2,01 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25 persen. Sementara, Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 6,65 persen.

Pada tahun 2012, PDB (harga berlaku) digunakan untuk memenuhi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 54,56 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,89 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 33,16 persen, Komponen Ekspor 24,26 persen dan Komponen Impor 25,81 persen.

PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp33,3 juta (US$3.562,6), meningkat dibandingkan PDB per kapita pada tahun 2011 yang mencapai Rp30,4 juta (US$3.498,2).

57,51 persen dari PDB triwulan IV-2012 disumbang oleh Pulau Jawa, dengan urutan tiga provinsi terbesarnya adalah: DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Secara kuantitatif, kegiatan-kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Jawa.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Produk_domestik_bruto